Thursday, December 12, 2019

Kesehatan Masyarakat Berbasis Lingkungan Di Wilayah Pesisir

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatu

Saya Dian Ramadani akan membahas Kesehatan Masyarakat Berbasis lingkungan di Willayah Pesisir



Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial, dan ekonomis . Setiap masyarakat terutamanya pada masyarakat nelayan memiliki pemahaman kesehatan mengenai (konsep sakit sehat) yang berbeda-beda. Setiap orang yang terganggu kesehatannya akan mencari jalan untuk menyembuhkan dirinya dari gangguan kesehatan atau penyakit yang di deritanya.
Wilayah pesisir merupakan satu areal dalam lingkungan hidup yang sangat penting diperhatikan baik pengelolaan secara administrasi, pengelolaan habitat hidup, maupun pengelolaan sanitasi lingkungan hidup. Sanitasi lingkungan merupakan salah satu program prioritas dalam agenda internasional Millennium Development Goals (MDGs) yang ditujukan dalam rangka memperkuat pembudayaan hidup bersih dan sehat, mencegah penyebaran penyakit berbasis lingkungan, meningkatkan kemampuan masyarakat serta mengimplementasikan kebijakan pemerintah dalam meningkatkan akses air minum dan sanitasi dasar secara berkesinambungan dalam pencapaian MDGs.
Berbagai permaslahan lingkungan yang dihadapi diwilayah pesisir yaitu tempat pembuangan sampah, sumber air, jamban keluarga, dan perumahan.:  

(Dampak Lingkungan Akibat Pembuangan Sampah)

Tempat Pembuangan Sampah, berdasarkan pengalaman belajar lapangan (PBL) terutama saya mendapatkan diwilayah pesisir. Masyarakat pesisir lebih banyak membuang sampah dilaut yang dikarenakan tidak ada armada yang masuk didaerah tersebut, yang anggapan mereka dari pada dibuang di tempat sampah yang menyebabkan bau tak sedap lebih baik dibuang di laut yang nantinya akan dibawah oleh arus. Hal ini apabila dikaitkan dengan lingkungan sangat berpengaruh terhadap kesehatan karena sampah merupakan media tumbuh dan berkembangnya bakteri dan parasit serta vektor beberapa penyakit. Pembuangan sampah ke dalam laut juga akan menimbulkan berbagai dampak negatif, seperti menyebabkan terjadinya pencemaran air dan menurunnya kadar oksigen terlarut.
                 


(Gambar Sumur Air Yang Tercemar Bakteri E-Coli)

Sumber air yang ada di wilayah pesisir barasal dari sumur, dan PDAM yang digunakan untuk mencuci, minum dan mandi. Tetapi permsalahan yang dialami dari segi sumber air yaitu masih ada sebagaian masyarakat pesisir jarak antara sumber air dalam hal ini (Sumur) dengan tempat pembuangan fases kurang dari 10 Meter. Hal ini dapat berakibat fatal bagi kesehatan karena air tidak boleh mengandung suatu mikroorganisme misal sebagai petunjuk bahwa air telah dicemari oleh feses manusia adalah adanya E. coli karena bakteri ini selalu terdapat dalam feses manusia baik yang sakit, maupun orang sehat serta relatif lebih sukar dimatikan dengan pemanasan air. Apabila terkontaminasi oleh sumber air yang dapat dikonsumsi sehari-hari dapat mengakibatkan penyakit infeksi usus serius yang mengakibatkan diare, sakit perut, dan demam.

             


(Gambaran Jamban Yang Ada Di Pesisir)

Kriteria jamban bersih adalah jamban tidak terdapat kotoran disembarangan tempat, lubang jamban tertutup, lantai kedap air, jamban menggunakan jamban leher angsa, serta lantai tidak licin serta lantai miring kearah lubang pembuangan. Tetapi hal ini, berbanding terbalik dengan jamban yang ada diwilayah pesisir Bahwa lebih banyak warga yang belum memiliki jamban keluarga yang sesuai dengan syarat kesehatan dibandingkan dengan yang memenuhi syarat kesehatan yaitu masih banyak warga yang buang air besar di laut (pinggir pantai) dan adapun yang memiliki jamban yaitu jamban cemplung yang tidak memiliki penutup hal ini dikarenakan pengetahuan, memerlukan biaya yang besar untuk membuat jamban, terutama yang dilengkapi dengan septic tank dan juga kondisi lingkungan yang tidak memadai. Dari kebiasan masyarakat pesisir membuang feses kelaut dapat menyebabkan penyakit  yaitu apabila  Kotoran yang dibuang sembarangan bisa dikerubungi oleh lalat.Jika lalat itu terus menerus ada di sekitar kita, bakteri yang ada di lalat bisa menyebar ke makanan dan minuman kita. Jika sudah begitu, kita bisa terkena penyakit diare dan kolera.

      


(Gambaran Perumahan Yang Ada Dipesisir)

Dilihat dari rumah masyarakat pesisir yang masih banyak menggunakan atap rumbia, dinding rumah yang masih menggunakan papan, lantai rumah yang masih menggunakan papan, serta masih banyak yang tidak menggunakan plafon rumah dan adapaun yang menggunakan tidak diseluruh ruangan, sementara rumah sehat yang sesuai dengan standar kesehatan yaitu apa bila atap terbuat dari genteng atau seng serta memiliki plafon, dinding rumah permanen atau tembok, dan lantai terbuat dari bahan kedap air dan tidak lembab (keramik dan ubin).
Oleh karna itu diaharapakan bagi warga masyarakat pesisir untuk lebih memperhatikan masalah sanitasi lingkungan seperti, sanitasi rumah sehat, kebutuhan sumber air bersih, tempat pembuangan sampah, dan jamban keluarga. Sebab derajat kesehatan suatu masyarakat dapat dinilai dari sanitasi lingkungannya. Bagi tenaga kesehatan diharapkan dapat memberikan penyuluhan akan pentingnya masalah sanitasi lingkungan. Dan Bagi pemerintah khususnya pihak Dinas Kesehatan , diharapkan lebih memperhatikan masalah sanitasi ligkungan terutama pada masyarakat pesisir, dapat disediakan sarana WC umum/ MCK mengingat kepemilikan jamban masih rendah.

Semoga Bermanfaat


Sekian dan terima kasih sudah berkunjung J
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh

Kesehatan Masyarakat Berbasis Lingkungan Di Wilayah Pesisir

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatu Saya Dian Ramadani akan membahas Kesehatan Masyarakat Berbasis lingkungan di Willayah Pesisi...